Teknologi Jaman Dahulu Yang Masih Membingungkan Hingga Sekarang

Zaman kuno, ketika manusia hidup dengan teknologi yang sangat sederhana. Setidaknya, ini adalah asumsi umum ketika kita membahas peradaban manusia di masa lalu. Tapi itu bukan persepsi umum. Teknologi kuno tidak sesederhana yang bisa kita bayangkan. Bahkan, kita tahu teknik-teknik masa lalu yang sangat canggih. Sayangnya, keberadaannya diselimuti rahasia dan misteri. Contoh teknologi kuno yang akan dibahas saat ini. Teknik-teknik kuno yang dicatat dalam sejarah tidak dapat direproduksi oleh sains modern yang kita miliki saat ini. Resep untuk membuat teknik ini tidak banyak diketahui. Beberapa dari mereka sengaja dirahasiakan dan akhirnya hilang tepat waktu. Apa lima teknologi yang dimaksud? Mari kita lihat daftarnya secara langsung.

Tembakan sinar panas Archimedes

Archimedes adalah seorang insinyur dan ahli matematika Yunani yang memainkan peran penting dalam sejarah perang antara Yunani kuno dan Roma yang akan merubah dunia Archimedes dikatakan telah membuat berbagai senjata militer yang digunakan oleh tentara Yunani sekitar 200 SM. Berkat senjata Archimedes, orang Romawi sering dibiarkan diam setiap kali kapal perang mereka memasuki perairan Yunani. "Salah satu senjata paling terkenal adalah Archimedes," Death Ray. Senjata ini terdiri dari barisan cermin besar yang dipegang oleh tentara Yunani di sepanjang benteng pesisir. Setiap cermin dipoles untuk mengubah sinar matahari menjadi energi panas yang berpusat di kapal musuh. Versi lain mengatakan bahwa sinar kematian berasal dari cermin parabola besar. Konsep ini hampir sama dengan senjata laser modern. Dipercayai bahwa sinar kematian Archimedean dapat membakar dan menenggelamkan kapal-kapal Romawi dari jarak 50 meter dalam hitungan detik. Beberapa ilmuwan modern telah berusaha membuat replika senjata Archimedes. Pada tahun 2005, seorang siswa di MIT (Massachusetts Institute of Technology) membakar sebuah kapal dengan menyinari perisai perunggu Romawi. Tetapi sinar asli kematian Archimedes diyakini lebih kuat dan mematikan daripada hasil percobaan.

Vitrum Flexile

Pada zaman Romawi kuno, Kaisar Tiberius, yang memerintah pada 14-37 C.E., dikatakan telah menerima hadiah dalam bentuk mangkuk kaca dari pengrajin yang tidak dikenal. Mangkuk terbuat dari jenis kaca yang fleksibel (kaca elastis) atau tidak mudah pecah. Jelas, setelah menyerahkan mangkuk kaca kepada kaisar, pengrajin meletakkannya kembali dan kemudian membanting mangkuk itu ke lantai. Alih-alih pecah, mangkuk justru menjadi penyok di mana ia bertabrakan dengan lantai. Kemudian gunakan palu kecil untuk mengetuk penyok dan mangkuk kaca akan kembali ke bentuk normal. Sayangnya, satu-satunya pengrajin yang tahu cara membuat kaca elastis harus dipenggal oleh perintah Tiberius. Kaisar takut kaca fleksibel akan menyaingi nilai perak dan emas, yang merupakan alat pertukaran utama pada saat itu. Kisah kaca elastis pertama kali diusulkan oleh penulis Romawi Petronus (27-66 M). Sejarawan lain, Penatua Plini (23-79), mengabadikan cairan fleksibel dalam tulisannya. Menurutnya, kebenaran kaca elastis mungkin masih dipertanyakan, bahkan jika orang pada saat itu sering membicarakan tentang mukjizat mereka. Pada 2012, para ilmuwan modern hanya bisa membuat kaca elastis yang disebut willow glass. Hmm ... itu artinya pengrajin kaca yang membuat kaca fleksibel memiliki pengetahuan 2000 tahun sebelum era itu.

Greek Fire

Dari abad ke-7 sampai ke-12, kapal perang Bizantium menjadi monster yang menakutkan di medan perang. Alasannya adalah bahwa pasukan Bizantium melengkapi kapal perang dengan senjata kimia mematikan yang disebut api Yunani. Senjata itu menembakkan cairan menyala melalui pipa yang membakar kapal musuh. Kinerjanya hampir sama dengan penyembur api saat ini. Namun, dikatakan bahwa api Yunani terus menyala dengan air dan hanya dapat dipadamkan dengan pasir, cuka dan urin. Yang lebih mengerikan, pasukan musuh yang terkena cairan tidak bisa bertahan hidup jika jatuh ke laut. Ilmuwan dan sejarawan masa kini tertarik pada senjata jaman kuno yang canggih ini. Sayangnya, Kekaisaran Bizantium merahasiakan upacara api Yunani, dan rahasia itu tidak pernah terungkap.

Penangkal racun untuk semua racun

Raja Pontus Mitridates VI (120-63 SM) dikenal sepanjang hidupnya sebagai penguasa yang tidak bisa diracun. Dia memiliki cara unik untuk melindungi dirinya dari racun. Caranya adalah meminum racun sedikit demi sedikit sampai tubuh terbiasa melawan efek dari semua jenis racun. Namun, dikatakan bahwa Mithridates punya waktu untuk membuat penawar racun untuk semua jenis yang disebut Mithridatium. Resep ramuan itu kemudian diselesaikan oleh seorang dokter pribadi Kaisar Romawi Nero. Resep Mithridatium asli sudah tidak ada. Tetapi para sejarawan kuno mengatakan bahwa bahan yang digunakan termasuk opium, ular beludak, dan campuran beberapa racun dan penangkal racun. Pada tahun 1992, seorang ilmuwan senjata kimia yang bekerja dengan tentara Soviet Sergei Popov mencoba membuat Mitridatium versi modern. Sayangnya, percobaan itu tidak berhasil.

Seismometer Zhang Heng

Sepintas, detektor seismik Jang Heng (77-139) terlihat seperti botol pajangan yang artistik. Pencipta itu sendiri adalah seorang ilmuwan, astronom, dan seniman Tiongkok. Mungkin Anda tertarik pada cara kerja detektor seismik Zhang. Selanjutnya, apa fungsi dari 8 naga yang menggigit mendali bola perunggu dan katak di sebelah alat? Sekarang, Anda dapat melihat bahwa delapan naga mewakili delapan arah dasar, dan katak di bawah mereka berfungsi sebagai wadah mangkuk. Ketika gempa terdeteksi, naga yang mewakili arah gempa menjatuhkan bola perunggu dari mulutnya ke mulut katak. Meskipun demikian, alat ini dapat mendeteksi gempa bumi hingga 650 kilometer, bahkan jika orang di seismometer tidak merasakan getaran gempa tersebut. Tidak ada yang benar-benar tahu seperti apa mekanisme seismometer. Namun, para ilmuwan percaya bahwa alat Zhang bekerja dengan memanfaatkan serangkaian pendulum (internal) yang sensitif terhadap getaran.